Dim sum ayam broiler, camilan lezat dan populer dengan beragam isian, sayangnya dikenal memiliki kandungan serat yang rendah. Padahal, serat sangat penting bagi kesehatan pencernaan dan pencegahan berbagai penyakit. Menyadari hal ini, Ibu Ninna dan Ibu Lirista melakukan penelitian inovatif untuk meningkatkan kandungan serat dalam dim sum ayam broiler dengan menambahkan jamur kuping (Auricularia sp.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kadar serat, bagaimana preferensi konsumen terhadap inovasi ini, dan berapa porsi yang tepat untuk dim sum ayam broiler sebagai makanan selingan.

Eksperimen Rasa dan Serat: Metode Penelitian

Penelitian eksperimental ini dilaksanakan pada Januari 2024 dan menggunakan empat tingkat perlakuan penambahan jamur kuping pada dim sum ayam broiler, dengan enam kali pengulangan untuk setiap perlakuan. Setiap sampel dim sum yang diuji memiliki berat 20 gram. Kadar serat dalam dim sum dianalisis menggunakan metode enzimatis yang akurat. Sementara itu, untuk mengetahui tingkat kesukaan konsumen, dilakukan uji hedonik yang melibatkan 30 panelis. Para panelis diminta untuk menilai berbagai aspek dim sum, termasuk warna, aroma, rasa, dan tekstur. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan Uji Friedman dan Wilcoxon, serta ANOVA satu arah untuk melihat perbedaan antar perlakuan.

Kadar Serat Meroket, Warna dan Tekstur Berubah, Rasa Tetap Disukai!

Hasil penelitian menunjukkan kabar baik! Penambahan jamur kuping terbukti secara signifikan meningkatkan kadar serat dalam dim sum ayam broiler. Sampel dengan penambahan jamur kuping terbanyak (X3) mencatatkan kadar serat tertinggi, yaitu sebesar 2,43 gram.

Namun, penambahan jamur kuping juga membawa perubahan pada beberapa aspek sensorik dim sum. Analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada warna dan tekstur antar sampel (p<0,05). Sementara itu, kabar gembira bagi pecinta rasa original, aroma dan rasa dim sum ayam broiler tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan meskipun ditambahkan jamur kuping (p>0,05).

Konsumen Jatuh Hati pada Komposisi yang Tepat

Dari uji preferensi, terungkap bahwa sampel X2, yang memiliki tingkat penambahan jamur kuping tertentu, menjadi yang paling disukai oleh para panelis. Kombinasi antara rasa yang tetap lezat dan peningkatan kadar serat yang signifikan menjadikan sampel ini pilihan favorit.

Berdasarkan hasil penelitian ini, Ibu Ninna dan Ibu Lirista merekomendasikan porsi dim sum ayam broiler dengan komposisi X2 sebanyak 2 potong sebagai makanan selingan yang ideal untuk pria dan wanita berusia 19-29 tahun. Porsi ini dianggap mampu memberikan asupan serat yang lebih baik tanpa mengorbankan cita rasa yang disukai konsumen.

Kesimpulan: Jamur Kuping, Kunci Dim Sum Ayam Broiler yang Lebih Sehat dan Disukai!

Secara keseluruhan, penelitian yang dilakukan oleh Ibu Ninna dan Ibu Lirista berhasil membuktikan bahwa penambahan jamur kuping dapat menjadi solusi cerdas untuk meningkatkan kadar serat dalam dim sum ayam broiler secara signifikan. Menariknya, inovasi ini juga mampu meningkatkan preferensi konsumen terhadap camilan populer ini, terutama pada komposisi yang tepat. Temuan ini membuka peluang besar bagi industri makanan untuk menghadirkan dim sum ayam broiler yang tidak hanya lezat, tetapi juga lebih sehat dan kaya serat, menjawab kebutuhan konsumen akan camilan yang tidak hanya memanjakan lidah tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan.

Referensi:
Fauzi, A. Y., Rohmawati, N., & Oktafiani, L. D. A. (2025). Fiber content evaluation and consumer preference of broiler chicken dim sum enriched with wood ear mushrooms. AcTion: Aceh Nutrition Journal10(1), 14. https://doi.org/10.30867/action.v10i1.1895