Sebuah penelitian penting yang dipimpin oleh Bapak Dewa Ngakan Gde Wahyu Mahatma Putra dari Unej bersama koleganya, berhasil memetakan tingkat kematangan digital (Digital Maturity) di Jember Klinik Hospital, sebuah fasilitas kesehatan swasta terkemuka di Indonesia. Studi ini menunjukkan bahwa rumah sakit tersebut telah mencapai tingkat kematangan digital yang advanced (maju), menjadikannya contoh kesiapan sektor kesehatan swasta dalam era digital. Riset yang bertajuk “Assessing Digital Maturity in Healthcare: A Case Study of Jember Klinik Hospital, Indonesia” ini bertujuan mengukur kesiapan rumah sakit dalam mengadopsi dan mengimplementasikan teknologi digital secara menyeluruh, menggunakan kerangka evaluasi yang terstruktur.
Metodologi dan Kerangka Penilaian Standar Kemenkes
Penelitian ini menggunakan desain descriptive cross-sectional yang dilaksanakan pada Juni 2024. Penilaian melibatkan enam pemangku kepentingan internal, termasuk pimpinan dari bidang IT, medis, keperawatan, dan administrasi. Data dikumpulkan melalui kolaborasi intensif, yang melibatkan pertemuan terstruktur, peninjauan dokumen, dan penilaian berbasis konsensus. Instrumen yang digunakan adalah Digital Maturity Level Assessment Tool (Versi 1.1)yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Alat ini menilai 38 parameter di tujuh domain berbeda.
Unggul dalam Tata Kelola dan Standar Klinis
Analisis deskriptif menunjukkan hasil yang sangat memuaskan, mengindikasikan bahwa Jember Klinik Hospital berada pada tingkat kematangan digital yang maju (advanced). Skor Tertinggi: Dua domain meraih skor tertinggi yaitu Standar dan Interoperabilitas (4.8) dan Tata Kelola dan Manajemen IT (4.8). Skor ini mencerminkan perencanaan yang kuat, kepatuhan terhadap regulasi, dan keselarasan teknologi dengan kebijakan nasional.
Integrasi Efektif: Domain Rekam Medis Elektronik dan Pelayanan Berpusat pada Pasien juga mencetak skor tinggi (4.7), menandakan integrasi digital yang efektif dalam alur kerja klinis dan fokus pada pengalaman pasien.
Analisis Data Menjadi Tantangan Utama
Meskipun menunjukkan kemajuan yang signifikan di sebagian besar area, penelitian ini juga mengidentifikasi celah yang perlu diperbaiki. Analisis Data (Data Analytics) menerima skor terendah secara signifikan (2.8). Temuan ini menunjukkan adanya kesenjangan substansial dalam kualitas data dan kapasitas analitis rumah sakit. Meskipun data telah terintegrasi, kemampuan untuk mengubah data tersebut menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti untuk pengambilan keputusan strategis (misalnya, prediksi tren penyakit atau optimalisasi layanan) masih harus ditingkatkan.
Rekomendasi Strategis untuk Transformasi
Hasil studi ini memberikan kontribusi penting dalam memahami kesiapan kesehatan digital di sektor swasta Indonesia dan menawarkan panduan yang dapat ditindaklanjuti. Para peneliti merekomendasikan:
1. Peningkatan Investasi: Diperlukan investasi lebih lanjut dalam infrastruktur data dan sistem analisis.
2. Pelatihan Staf: Peningkatan pelatihan bagi staf terkait literasi data dan kemampuan analitis.
3. Penyempurnaan Interoperabilitas: Peningkatan kemampuan sistem untuk berintegrasi dan bertukar data antar unit.
Riset Bapak Dewa Ngakan Gde Wahyu Mahatma Putra ini menjadi baseline penting untuk mendukung strategi transformasi digital yang lebih terarah dan efektif, memastikan Jember Klinik Hospital dapat terus memberikan layanan kesehatan yang optimal di era teknologi.
Referensi:
Aviati, K., Kudus, K., Putra, D. N. G. W. M., & Naya, A. R. (2025). Assessing Digital Maturity in Healthcare: A Case Study of Jember Klinik Hospital, Indonesia. JMMR (Jurnal Medicoeticolegal Dan Manajemen Rumah Sakit), 14(2), 251–262. https://doi.org/10.18196/jmmr.v14i2.556