Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Jember (UNEJ) menegaskan komitmennya dalam mengabdi kepada masyarakat melalui kegiatan puncak Hilirisasi Karya Ilmiah Dosen. Acara yang digelar dalam rangkaian Dies Natalis ke-23 ini berfokus pada tiga isu kesehatan vital: pencegahan zero dose, penguatan pesantren sehat, dan penurunan stunting.
Momentum penting ini terlaksana di Pendopo Kelurahan Tegalgede, Kecamatan Sumbersari, pada Rabu, 24 September 2025. Mengusung tema spesifik “Pencegahan Zero Dose untuk Mensukseskan ORI Campak 2025”, FKM UNEJ berupaya mentransformasi hasil penelitian akademis menjadi solusi praktis yang langsung dapat diterapkan untuk mendukung program kesehatan Pemerintah Kabupaten Jember.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Dekan FKM, Dr. Farida Wahyu Ningtyias, S.KM., M.Kes., yang menekankan pentingnya sinergi antara dunia akademik dan masyarakat dalam mewujudkan kesehatan publik yang optimal.
Kader Posyandu Jadi Ujung Tombak
salah satu kegiatan dari hilirisasi adalah peningkatan kapasitas kader posyandu, yang merupakan garda terdepan edukasi kesehatan di tingkat komunitas. Sebanyak 45 kader dari sembilan posyandu di Tegalgede hadir bersama Lurah Tegalgede, Shierly Aisyah, S.T., M.M., Bidan Pustu, serta perwakilan dari Dinas Kesehatan dan DP3AKB Kabupaten Jember.
Dampak konkret dari hilirisasi ini diwujudkan melalui penyerahan modul “Perlindungan Tenaga Kesehatan dan Petugas Lapangan dalam Imunisasi” secara simbolis. Modul yang disusun oleh Kelompok Riset (Keris) COSHeRs (Center of Occupational Safety and Health Research) FKM UNEJ ini diserahkan oleh Ketua Keris COSHeRs, Dr. Anita Dewi Prahastuti Sujoso, S.KM., M.Kes., kepada Lurah Tegalgede. Modul ini diharapkan menjadi panduan yang kuat bagi petugas Pustu dalam menjalankan program imunisasi.
Lurah Tegalgede, Shierly Aisyah, menyambut baik inisiatif FKM UNEJ ini. “Kami sangat berterima kasih karena Kelurahan Tegalgede dipilih sebagai lokasi puncak kegiatan hilirisasi ini. Modul ini adalah aset berharga yang dapat membantu petugas dan kader kami mencapai target zero dose demi keberhasilan ORI Campak 2025,” ujarnya, sembari berharap kemitraan dengan FKM UNEJ dapat terus berlanjut.
Mengatasi Keraguan dan Meningkatkan Kepercayaan
Untuk memperkuat pemahaman kader, dua materi utama disampaikan oleh dosen FKM. Yennike Tri Herawati, S.KM., M.Kes., memaparkan pentingnya “Penyakit-penyakit yang Bisa Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)”, sementara dr. Ragil Ismi Hartanti, M.Sc., fokus membahas penanganan “Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)”—isu yang kerap menimbulkan kekhawatiran di masyarakat.
Para pemateri menegaskan bahwa edukasi yang tepat sasaran kepada kader adalah kunci untuk menghilangkan misinformasi dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap program imunisasi, yang merupakan fondasi penting dalam pencegahan stunting. Pengalaman praktis di lapangan turut diperkaya dengan kehadiran alumni FKM UNEJ, Annisa Reykaningrum, S.KM., seorang epidemiolog di Puskesmas Ajung, yang berbagi wawasan langsung tentang pelaksanaan program imunisasi.
Kegiatan hilirisasi ini menjadi bukti nyata peran strategis perguruan tinggi dalam menjembatani ilmu pengetahuan dan kebutuhan riil masyarakat, sekaligus memperkuat fondasi kesehatan di Jember.
Tiga Isu Utama Hilirisasi FKM UNEJ:
- Zero Dose: Mendorong cakupan imunisasi dasar lengkap, terutama untuk mensukseskan ORI Campak 2025.
- Penurunan Stunting: Memberikan intervensi berbasis riset untuk menekan angka kasus stunting.
- Pesantren Sehat: Penguatan kesehatan lingkungan dan perilaku hidup bersih di lingkungan pondok pesantren.