Menjelang akhir tahun, suasana kampus kerap diwarnai ketegangan menghadapi akhir semester. Mahasiswa mulai cemas dengan Ujian Akhir Semester (UAS), sementara para dosen dihadapkan pada tumpukan tugas mulai dari pembuatan soal, koreksi nilai, hingga penyelesaian laporan Beban Kerja Dosen (BKD). Agar tetap produktif di tengah padatnya aktivitas, menjaga kesehatan fisik dan mental menjadi prioritas utama.

Berikut adalah rangkuman edukasi kesehatan mengenai kiat bugar jelang akhir semester bagi seluruh civitas akademika.

Jaga Asupan Nutrisi dan Hindari “SKS”

Kunci utama kebugaran dimulai dari piring makan. Civitas akademika disarankan untuk mengonsumsi makanan bergizi dengan menu seimbang: setengah piring diisi sayuran dan buah, seperempat piring protein (hewani/nabati), dan seperempat piring karbohidrat kompleks.

Pola makan juga harus dijaga dengan makan tiga kali sehari dan tidak melewatkan sarapan. Selain itu, sangat penting untuk mencukupi kebutuhan air putih guna menjaga fokus serta membatasi asupan gula, garam, dan minyak berlebih. Hindari pula rokok dan alkohol demi menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Bagi mahasiswa, kebiasaan belajar sistem kebut semalam (SKS) sangat tidak disarankan karena dapat mengganggu konsentrasi dan kesehatan, yang justru membuat performa ujian tidak maksimal.

Aktivitas Fisik Pengusir Stres

Stres akademik dapat diredakan melalui aktivitas fisik karena olahraga mampu melepaskan hormon bahagia (endorfin) dan menurunkan hormon stres (kortisol). Beberapa pilihan olahraga yang direkomendasikan meliputi:

  • Olahraga Ringan: Jalan kaki 15-30 menit, yoga, atau menari untuk meningkatkan energi.
  • Olahraga Intensitas Sedang: Lari atau bersepeda efektif memperbaiki suasana hati.
  • Olahraga Tim: Badminton, futsal, atau voli dapat menjadi sarana sosialisasi sekaligus menyalurkan energi kompetitif.
  • Bela Diri: Tinju atau muay thai dapat membantu menyalurkan emosi dan meningkatkan fokus.

Manajemen Waktu dan Kesehatan Mental

Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Bagi dosen, disarankan untuk mengelola stres dengan membuat daftar tugas (to do list) dan mengerjakan pekerjaan berdasarkan skala prioritas agar waktu lebih efektif. Dosen juga perlu menjaga otak tetap segar melalui interaksi sosial positif.

Sementara itu, mahasiswa perlu membuat jadwal belajar yang realistis dengan menyisihkan waktu istirahat di antara sesi belajar. Penting untuk meluangkan waktu bagi diri sendiri (me-time) seperti meditasi sejenak untuk menenangkan pikiran. Penggunaan gadget pun harus bijak; gunakan untuk aplikasi pembelajaran dan hindari scrolling media sosial yang tidak perlu.

Prioritaskan Istirahat

Di tengah kesibukan, tidur cukup minimal 7-8 jam sangat krusial untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Hindari begadang karena kebiasaan ini berdampak negatif pada kesehatan fisik maupun mental.

Jika mengalami keluhan kesehatan, segera lakukan pemeriksaan ke dokter dan konsumsi obat secara bijak sesuai anjuran. Dengan menerapkan pola hidup sehat ini, diharapkan seluruh civitas akademika dapat menutup semester dengan semboyan: “Badan Fit, Produktivitas Melejit”.