Rambipuji, Jember – Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Jember (UNEJ) menggelar Praktik Belajar Lapangan (PBL) di Desa Curahmalang, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, dengan fokus menjadikan desa ini sebagai percontohan anti Diabetes Mellitus. Kegiatan ini diwujudkan melalui program inovatif bertajuk “Manis Sehat, Diabetes Minggat”, yang merupakan implementasi dari upaya menekan angka kasus Diabetes Mellitus (DM) di desa tersebut.

Kegiatan PBL ini dilaksanakan pada bulan Januari 2025 oleh Kelompok PBL 12 FKM UNEJ. Program ini dilatarbelakangi oleh data Puskesmas Nogosari tahun 2024 yang menunjukkan tingginya kasus DM Tipe II di Desa Curahmalang, mencapai 514 jiwa dan menjadi penyakit utama yang menjangkiti masyarakat setempat.
Sebagai solusi, mahasiswa FKM UNEJ menginisiasi penanaman tanaman stevia di sejumlah rumah warga. Stevia dipilih sebagai alternatif pemanis alami pengganti gula pasir, yang lebih sehat terutama bagi penderita hipertensi dan diabetes. Keunggulan stevia terletak pada tingkat kemanisannya yang mencapai 300 kali lebih manis dari sukrosa pada larutan 0,4%, serta sifatnya yang rendah kalori, sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes dan obesitas. Bagian tanaman yang dimanfaatkan adalah daunnya, yang setelah dikeringkan dapat dicampurkan ke dalam minuman atau makanan.

Penanaman stevia ini dilaksanakan di 1.390 rumah warga yang tersebar di empat dusun, yaitu Dusun Gereng, Dusun Krajan, Dusun Gumuksari dan Dusun Gumawang. Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi mengenai manfaat stevia sebagai pemanis alami rendah kalori bagi penderita diabetes, dilanjutkan dengan demonstrasi cara menanam, merawat, dan memanen stevia agar warga dapat memahami proses budidayanya. Setelah itu, bibit stevia dibagikan kepada warga untuk ditanam di pekarangan rumah mereka. Sesi diskusi dan tanya jawab juga digelar untuk membahas teknik budidaya stevia serta penerapannya dalam pola makan sehat sebagai upaya pengendalian diabetes.
Program “Manis Sehat, Diabetes Minggat” mendapat dukungan penuh dari perangkat desa, kader posyandu, dan kader remaja Gesit setempat, yang berperan aktif dalam membantu sosialisasi dan pendampingan warga. Antusiasme masyarakat dalam mencoba alternatif pemanis alami ini juga menjadi faktor pendorong keberhasilan program ini.Meskipun demikian, program ini juga menghadapi beberapa kendala, seperti kurangnya pemahaman warga mengenai teknik budidaya dan pengolahan stevia, serta keterbatasan lahan di beberapa rumah warga. Selain itu, tantangan lain adalah sulitnya memasarkan stevia sebagai alternatif pemanis dalam kehidupan sehari-hari, sehingga diperlukan upaya edukasi lebih lanjut untuk meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat dalam menggunakannya. Dengan adanya program ini, diharapkan Desa Curahmalang dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam upaya pencegahan dan pengendalian Diabetes Mellitus.