Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Meskipun penyakit ini sering dianggap remeh, DBD bisa berkembang menjadi kondisi yang fatal jika tidak ditangani dengan cepat. Di Indonesia, DBD masih menjadi masalah kesehatan serius, terutama saat musim hujan.

Gejala Awal yang Perlu Diwaspadai

Gejala DBD tidak selalu langsung muncul. Masa inkubasi, yaitu waktu dari gigitan nyamuk hingga munculnya gejala, bisa berlangsung 4-10 hari. Gejala-gejala awal seringkali mirip dengan flu biasa, sehingga banyak orang yang terlambat menyadari. Penting untuk memerhatikan tanda-tanda berikut:

  • Demam Tinggi Mendadak: Demam merupakan gejala paling umum, suhu tubuh bisa mencapai 40°C atau lebih. Demam ini seringkali berlangsung 2-7 hari.
  • Sakit Kepala Hebat: Rasa sakit kepala biasanya terasa di bagian dahi.
  • Nyeri Otot dan Sendi: Gejala ini sering disebut juga sebagai “breakbone fever” karena rasa nyerinya yang sangat intens, seolah-olah tulang-tulang terasa patah.
  • Munculnya Ruam Merah: Ruam ini bisa muncul di wajah, leher, dan dada, seringkali terjadi 2-5 hari setelah demam.
  • Mual dan Muntah: Gejala pencernaan seperti mual, muntah, dan nyeri di belakang mata juga sering terjadi.

Fase Kritis dan Tanda Bahaya

Setelah demam turun, yaitu pada hari ke 3-7, banyak orang mengira mereka sudah sembuh. Padahal, ini adalah fase kritisyang paling berbahaya. Pada fase ini, virus mulai merusak pembuluh darah, yang bisa menyebabkan kebocoran plasma darah dan penurunan jumlah trombosit secara drastis. Tanda-tanda berikut adalah tanda bahaya yang harus segera mendapatkan penanganan medis:

  • Penurunan Suhu Tubuh Tiba-tiba: Suhu badan menjadi normal atau bahkan di bawah normal. Ini bukan tanda sembuh, melainkan indikasi bahwa tubuh sedang berada dalam fase kritis.
  • Nyeri Perut Hebat: Rasa nyeri di perut, terutama di ulu hati, yang terasa sangat sakit.
  • Pendarahan: Ini bisa berupa mimisan, gusi berdarah, atau munculnya bintik-bintik merah kecil di bawah kulit (petechiae). Pendarahan yang lebih serius bisa terjadi di saluran pencernaan, ditandai dengan muntah darah atau BAB berdarah.
  • Perasaan Gelisah, Lemah, atau Mengantuk: Pasien mungkin merasa sangat lemas, gelisah, atau bahkan kehilangan kesadaran.
  • Napas Cepat atau Susah Bernapas: Ini bisa menjadi tanda penumpukan cairan di paru-paru.

Jika Anda atau orang terdekat menunjukkan salah satu dari tanda-tanda ini, jangan tunda lagi. Segera cari bantuan medis ke fasilitas kesehatan terdekat. Penanganan yang cepat dan tepat dapat mencegah DBD berkembang menjadi Dengue Shock Syndrome (DSS) yang fatal.


Pencegahan adalah Kunci Utama

Mencegah gigitan nyamuk adalah cara terbaik untuk menghindari DBD. Terapkan langkah-langkah 3M Plus di lingkungan Anda:

  1. Menguras: Bersihkan dan kuras tempat-tempat penampungan air secara rutin, seperti bak mandi, drum, dan ember.
  2. Menutup: Tutup rapat tempat-tempat penampungan air agar nyamuk tidak bisa bertelur di dalamnya.
  3. Mendaur Ulang: Manfaatkan atau daur ulang barang bekas yang bisa menampung air, seperti botol plastik atau kaleng.
  4. Plus: Gunakan kelambu saat tidur, pasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, dan gunakan losion anti nyamuk.

Dengan memahami gejala dan bahaya DBD, serta melakukan tindakan pencegahan, kita dapat melindungi diri dan keluarga dari penyakit berbahaya ini. Selalu waspada dan jangan ragu untuk segera periksa ke dokter jika ada gejala yang mencurigakan.